PRESTASI:
Bulutangkis atau sering disebut juga Badminton. Ya, olahraga inilah yang secara langsung sangat mengharumkan nama Indonesia dimata dunia. Sudah tidak terhitung banyaknya prestasi yang ditorehkan oleh atlet-atlet kita baik itu secara tunggal, ganda maupun ganda campuran.
Sejak dahulu sampai sekarang, bangsa ini selalu menghasilkan bibit-bibit berprestasi yang selalu mengharumkan nama Indonesia. Dan kali ini TS akan menyajikan beberapa putra-putra bangsa yang berprestasi dalam olahraga bulutangkis ini pada sektor tunggal putra { Man Single }
Berikut adalah 10 legenda dari sekian banyak pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia yang menorehkan prestasi luar biasa dikancah Internasional.
1.Tan Joe Hok ( Hendra Kartanegara )
Tan Joe Hok pria kelahiran Bandung, 11 Agustus 1937. Dia menorehkan sejarah setengah abad lalu sebagai pemain bulutangkis Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games.
Bersama enam pebulutangkis lain seperti Ferry Sonneville, Eddy Yusuf, Olich Solihin, Lie Po Djian, Tan King Gwan, dan Njoo Kim Bie Tan mereka juga memboyong Piala Thomas untuk pertama kali ke Tanah Air.
PRESTASI:
Rudy Hartono Kurniawan lahir di Surabaya, 18 Agustus 1949. Dia adalah salah satu mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang namanya pernah diabadikan dalam Guiness Book of World Records pada tahun 1982 karena berhasil membawa Indonesia meraih juara All England delapan kali dan memenangkan Thomas Cup sebanyak empat kali.
Rudy Hartono yang juga pernah dinobatkan sebagai salah satu Asian Heroes kategori Athletes & Explorers versi Majalah Time ini merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara dengan ayah Zulkarnaen Kurniawan. Dua kakak Rudy, Freddy Harsono dan Diana Veronica juga pemain olahraga bulutangkis meskipun baru pada tingkat daerah.
PRESTASI:
3. Liem Swie King
Liem Swie King lahir di Kudus, 28 Februari 1956. Dia adalah seorang pemain bulu tangkis yang dulu selalu menjadi buah bibir sejak dia mampu menantang Rudy Hartono di final All England tahun 1976 dalam usianya yang ke-20. Kemudian Swie King menjadi pewaris kejayaan Rudy di kejuaraan paling bergengsi saat itu dengan tiga kali menjadi juara ditambah empat kali menjadi finalis.
Bila ditambah dengan turnamen "grand prix" yang lain, gelar kemenangan Swie King menjadi puluhan kali. Swie King juga menyumbang medali emas Asian Games di Bangkok 1978, dan enam kali membela tim Piala Thomas. Tiga di antaranya Indonesia menjadi juara.
PRESTASI:
Quote:
4. Icuk Sugiarto
Spoiler for penampakan:
Icuk Sugiarto adalah legenda juara dunia bulu tangkis tahun 1983, yang juga merupakan tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama Liem Swie King, Lius Pongoh, Hastomo Arbi, Kartono, dll, di era 1980-an. Ia dikenal sebagai pemain yang menguasai teknik-teknik tajam yang selalu digunakannya pada setiap pertandingannya dahulu.
Bahkan hingga kini, ia masih belum kehilangan kepiawaiannya dalam bemain bulu tangkis. Hal ini dibuktikan dengan keaktifannya melatih anak didiknya di klub PB Pelita Bakrie.
Spoiler for PRESTASI:
Quote:
5. Joko Suprianto
Spoiler for penampakan:
Joko Supriyanto adalah mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang bersinar namanya di era 1990-an. Joko merupakan salah satu pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Karier gemilang Joko ditunjukkannya dengan menjadi juara dunia pada BWF World Championships 1993 di nomor tunggal putra, mengalahkan Hermawan Susanto yang juga pemain bulu tangkis Indonesia.
Spoiler for PRESTASI:
6. Alan Budikusuma
Alexander Alan Budikusuma Wiratama atau yang lebih populer dengan nama Alan Budikusuma adalah salah satu pemain bulu tangkis profesional Indonesia. Pria keturunan Cina ini adalah suami dari Susi Susanti, yang juga merupakan legenda pemain bulu tangkis Indonesia. Ketertarikan Alan dengan dunia bulu tangkis berawal sejak usia 7 tahun.
Setahun kemudian, Alan mulai bergabung dengan klub bulu tangkis Rajawali, di Surabaya. Keseriusan Alan mendalami bulu tangkis dibuktikan dengan memutuskan meninggalkan kota kelahirannya di usianya yang ke 15 dan bergabung dengan klub yang juga banyak mencetak atlet bulu tangkis berprestasi, yaitu PB Djarum.
Quote:
7. Ardy B. Wiranata
Spoiler for penampakan:
Ardy Bernardus Wiranata, sering disebut dengan nama Ardi B.W. (lahir di Jakarta, 10 Februari 1970; umur 43 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1990-an, juara Indonesia Terbuka 6 kali dan peraih Medali Perak Olimpiade Barcelona 1992.
Ia adalah salah satu pebulu tangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Ardy meraih Medali Perak di Olimpiade Barcelona 1992 setelah di final kalah dari Alan Budikusuma yang juga pemain Indonesia. Ia merupakan atlet berprestasi hasil binaan PB Djarum.
PRESTASI:
Hariyanto Arbi yang lahir dengan nama Michael Ludwig Hariyanto Arbi adalah pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia jebolan dari klub PB Djarum Kudus. Pria yang akrab disapa Hari ini aktif bermain bulu tangkis di era 1990-an dan memiliki julukan Smash 100 Watt karena memiliki pukulan smash yang keras ketika bermain.
Hari bergabung bersama pelatnas pada 1991 di mana karier puncak Hari adalah ketika ia menjadi juara dunia di tahun 1995 dan membuatnya terpilih sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra terbaik sedunia versi Badminton World Federation. Sebelumnya, ia juga telah menjuarai All England 1993 dan 1994, Jepang Terbuka 1993 dan 1995, Hongkong Terbuka 1994 dan 1995.
PRESTASI:
Hendrawan lahir di Malang, 27 Juni 1972 adalah atlet bulu tangkis nasional, peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan Juara Dunia 2001. Wawan mengundurkan diri sebagai atlet bulu tangkis nasional tahun 2003 dan saat ini menjadi pelatih tunggal putra di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung.
Ia adalah kakak ipar dari Hendra Setiawan, yang saat ini masih menjadi atlet bulutangkis ganda bersama M.Ahsan dan menduduki predikat ganda putra nomor 1 dunia.
10. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung. Pada Olimpiade Athena 2004, putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan. Selain itu, Taufik juga menyandang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006)
semoga kedepannya Indonesia dapat kembali berjaya seperti era-era sebelumnya dan akan selalu menghasilkan bibit-bibit muda berkualitas yang mampu bersaing dikancah International
Please wait
Post a Comment
~Pengunjung yang shaleh dan shalehah pasti meninggalkan jejak ~
~Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dihapus~
::::::::::::::::::::::::::::::Powered by :Blogger Rizky in Here::::::::::::::::::::::::::::::::::